TERUNTUK YANG TAK MAMPU TERLAFALKAN


Kamu yang tak terbaca,
Dengan gambaran samar-samar, tak teraba
Nampak jelas, tapi aku ragu
Lalu, harus dieja apa untuk mendeskripsikan rasa ini
Jauh melambung, henyak terhempas, membentur bumi dengan kerasnya
Sajak seindah itu, masih sama saja, dari kamu, tentang kamu
Iyaa… kamu yang tercipta dari bayang indah ragamu. Dari tutur halus bahasamu. Dari elok peragaimu yang sejatinya tak mamapu kumiliki, hanya mampu kutatap dari jauh. Sekali lagi dalam bayang indah penuh kagumku yang tak ada batas, dari sudut hati terdalam, penuh dusta untuk menutup semua rasa dalam kata.

Masih tentang aku.. kamu.. yang entah kapan akan menjadi “kita”
Apa iya akan menjadi “kita”?
Kadang manis, indah, sejenak
Kemudian sulit, berat, untuk melupa
“Syukuri saja, maka akan terasa indahnya” bisik hati kemudian.
Walau tak sekali ku bertutur...
Walau berulang kali kumengeja...
Apa kamu dengar?
Kuharap kamu rasa
Sebuah ungkapan yang masih saja sama
Tentang kamu
Tentang kagumku berbalut rindu disini.

_________Senja, Selepas hujan 05.35pm________

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BENTANG LEBAR

Adikku, Teladanku

The bridge of san Luis Rey